Panen Safron (Saffron) di provinsi Khorasan Razavi, Republik Islam Iran pada tahun ini diperkirakan akan menghasilkan 150 ton. Hasil panen ini biasa diekspor ke 60 negara dunia, termasuk Cina, Uni Emirat Arab dan Spanyol.
Provinsi Khorasan Razavi merupakan salah satu penghasil Safron terbesar di Republik Islam Iran. Panen ini biasa dimulai bulan kedelapan Iran (November).
Safron yang dikenal "emas merah" merupakan salah satu produk pertanian di Republik Islam Iran yang diekspor ke berbagai negara dunia.
Safron biasa dipanen pada Aban (bulan kedelapan dalam kalender nasional Iran, Hijriyah Syamsiah) atau sekitar November hingga Azar (bulan kesembilan Hijriah Syamsiah) atau sekitar Desember.
Memetik Safron biasa dilakukan pada musim gugur setiap tahunnya. Safron adalah rempah paling mahal di dunia. Iran secara keseluruhan memproduksi 1500-1700 ton dan menjadi produsen safron terbesar dunia.
Safron berasal dari benang sari bunga saffron crocus (Crocus sativus). Rempah ini menghasilkan warna kuning cerah dan aroma yang tajam saat dicampurkan ke dalam air minum atau masakan.
Safron biasa digunakan untuk membumbui nasi, misalnya nasi Biryani dari India, Arroz con pollo atau paella ala Spanyol dan beragam masakan dan makanan di Iran, bahkan untuk campuran es krim. Selain warna dan rasanya yang khas, safron juga memiliki khasiat antidepresan dan bisa meredakan stres dan kecemasan.
Dibutuhkan iklim dan curah hujan yang tepat agar safron bisa tumbuh subur. Untuk menghasilkan 1 gram saja, dibutuhkan sekitar 150 bunga. Tanaman berbunga ungu cantik ini hanya tumbuh di beberapa negara, antara lain Iran, Pakistan, Yunani, Italia, dan Spanyol. (RA)