Kasus Keracunan Pelajar Iran Berlanjut, Rahbar Instruksikan Hal Ini

Indonesian Radio 2 views
Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei memerintahkan penanganan serius atas merebaknya kasus keracunan pelajar di beberapa sekolah di Republik Islam Iran.

"Saya ingin menyinggung masalah yang umum akhir-akhir ini, yang dikatakan sebagai keracunan para pelajar (siswa/i). Para pejabat telah mengetahui masalah ini dan mereka telah duduk bersama dan membahasnya, serta berusaha untuk menentukan dan melaksanakan tugas dan kewajibannya," kata Rahbar setelah menanam tiga bibit pohon dalam rangka peringatan Hari Penanaman Pohon Nasional yang jatuh pada hari Senin (6/3/2023) atau tanggal 15 Isfand 1401 HS.

Ayatullah Khamenei menambahkan, saya ingin menegaskan bahwa masalah ini harus ditindaklanjuti dengan serius. Masalah ini adalah masalah penting. Jika ada tangan-tangan (pihak) terlibat, dan ada orang-orang, dan kelompok yang terlibat dalam masalah ini, maka ini adalah kejahatan besar dan tak termaafkan.

"Jika ada orang-orang yang terlibat dalam kejahatan ini, dan tidak diragukan lagi, pasti ada yang terlibat, entah bagaimana, pasti ada yang terlibat.  Pemerintah, dinas-dinas intelijen, dan aparat kepolisian harus menindaklanjuti masalah ini, dan menemukan sumber dari kejahatan ini," ujarnya.

Rahbar menegaskan, para pelaku dan otak dari kejahatan ini harus dihukum dengan hukuman yang paling berat. Dalam hal ini, hukuman paling berat harus dilakukan. Sebab, ini bukan kejahatan kecil. Kejahatan ini juga merupakan kejahatan terhadap anggota masyarakat yang paling suci yaitu anak-anak, dan juga menimbulkan ketakutan, ketidakamanan, menyebabkan ketidakamanan psikologis dalam masyarakat, menimbulkan kekhawatiran para keluarga.

"Menimbulkan hal-hal tersebut, dan ini bukan masalah kecil. Masalah ini harus ditindaklanjuti dengan serius, dan jika ada yang teridentifikasi dan dihukum sebagai pelaku kejahatan ini, maka tidak akan ada amnesti bagi mereka. Semua harus tahu hal ini, dan mereka harus dihukum berat untuk menjadi ibrah (pelajaran)," pungkasnya. (RA)

Add Comments