Setelah satelit Noor-2 sukses diluncurkan ke Orbit Bumi, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Brigadir Jenderal Hossein Salami mengatakan, mencapai ilmu dan teknologi luar angkasa dan menempatkan satelit di Orbit Bumi dengan sukses adalah bagian dari indikator dan kriteria sebuah negara yang maju.
Wartawan IRIB kepada Komandan IRGC Divisi Dirgantara, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh bertanya, "Mungkin muncul pertanyaan oleh masyarakat dan orang-orang yang bukan ahli di bidang ini bahwa kita telah meluncurkan satelit dan masuk ke Orbit Bumi, lalu apa manfaat mengirimkan satelit ke Orbit Bumi untuk negara kita?"
"Begini, Iran yang kuat di bidang keamanan dan pertahanan, di bidang ekonomi, di bidang budaya, bahkan lompatan ilmiah, memerlukan akses ke luar angkasa. Kita diharuskan untuk mencapai luar angkasa, dan Alhamdulillah kita telah mencapainya, dan jalannya mulus, dan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar harus dilakukan. Tanpa mencapai luar angkasa, pekerjaan-pekerjaan kita lainnya belum lengkap," jawab Brigjen Hajizadeh.
Dia menambahkan, dalam kondisi disanksi (diembargo), pekerjaan-pekerjaan kita 100 persen dilakukan oleh orang-orang Iran. Tidak ada yang membantu kita. Satelit kita dibuat oleh orang-orang Iran, roket peluncur satelit kita juga dibuat oleh orang-orang Iran, bahkan teknologi dan ilmunya tidak ada seorang pun yang memberi. Pekerjaan ini dilakukan 100 persen oleh orang Iran dan ini akan membantu untuk memajukan pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.
Satelit Noor-2 telah sukses diluncurkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Divisi Dirgantara pada hari Selasa, 7 Maret 2022 dari pusat peluncuran di Shahroud, Provinsi Semnan, Republik Islam Iran.
Satelit yang diluncurkan dengan menggunakan roket peluncur tiga fase Qased ini berada di Orbit Bumi dengan ketinggian 500 km di atas permukaan bumi.
Noor-2 membawa misi pengukuran dan identifikasi dan diluncurkan dengan kecepatan sekitar 7 km per detik.
Sebelumnya IRGC meluncurkan satelit Noor-1 pada 22 April 2020. Meskipun diprediksi berusia setahun, namun Noor-1 masih aktif sampai sekarang, dan terus mengirim informasi. (RA)