Tanggal 29 Farvardin dalam kalender nasional Republik Islam Iran ditetapkan sebagai Hari Militer atau Hari Tentara Nasional. Tahun ini, 29 Farvardin jatuh pada tanggal 18 April 2022.
Penamaan 29 Farvardin sebagai Hari Militer adalah salah satu inisiatif Imam Khomeini ra, Pendiri Republik Islam Iran ketika militer negara ini menghadapi berbagai sabotase internal dan eksternal.
Peringatan Hari Militer dimulai dengan parade militer yang dihadiri Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dan para komandan senior militer negara ini, termasuk Komandan Angkatan Darat Militer Brigadir Jenderal Kiomars Heydari.
Acara ini berlangsung di Kompleks Makam Imam Khomeini ra di Tehran, Senin (18/4/2022). Unit-unit tempur dan lapis baja, unit helikopter, pesawat tempur, artileri dan sistem pertahanan angkatan udara serta peralatan angkatan laut dipamerkan di lapangan dalam parade militer tersebut. Beberapa prestasi dan peralatan canggih UAV, rudal, udara, laut dan darat juga ditampilkan pada acara tersebut.
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam pidatonya mengatakan, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran memiliki banyak kemampuan, dan kemampuan yang paling sentral adalah memiliki kekuatan yang tulus dan siap mengambil resiko di lapangan serta berani menghadapi setiap musuh.
Dia menekankan bahwa hari ini milter Republik Islam Iran adalah kekuatan yang dilengkapi dengan baik yang siap membela negara dan Republik Islam.
"Pesan kesiapan ini untuk para pecinta Revolusi Islam adalah pesan harapan. Musuh juga harus tahu bahwa kekuatan Angkatan Bersenjata Iran adalah kekuatan pencegahan, dan pesan dari kekuatan, ketangguhan dan daya tahan ini untuk semua orang yang terampas (hak-haknya), tertindas, dan mustadafin di dunia adalah bahwa Angkatan Bersenjata Iran adalah titik harapan mereka," tegasnya.
Penekanan Sayid Raisi atas kemampuan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dan kemampuan mereka untuk menghadapi musuh dan mencegah beragam ancaman adalah masuk akal mengingat proses terus menerus dari kesiapan tempur dan operasional Militer Republik Islam Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang dilengkapi dengan beragam prestasi militer dan senjata modern.
Pada saat yang sama, peran industri pertahanan dan lembaga-lembaga penelitian Angkatan Bersenjata yang memainkan peran penting di bidang penelitian dan pengembangan serta desain dan pembuatan peralatan militer darat, udara dan laut, tidak boleh diabaikan.
Melengkapi Angkatan Bersenjata dan menjaga mereka tetap up to date di bidang peralatan dan persenjataan adalah tugas pertama dan terpenting dari industri pertahanan. Pada periode pasca-perang Pertahanan Suci (perang yang dipaksakan rezim Saddam Irak terhadap Iran selama delapan tahun), langkah-langkah besar menuju swasembada militer dan desain dan pembuatan berbagai peralatan militer dan persenjataan yang dibutuhkan oleh Angkatan Bersenjata, termasuk Militer dan IRGC telah diambil.
Sayid Raisi mengatakan, Militer Republik Islam Iran telah menggunakan peluang yang muncul akibat sanksi dengan baik untuk mencapai beragam prestasi guna meningkatkan kemampuan mereka.
"Penggunaan terbaik dalam kondisi sanksi ini dibuat oleh industri militer, dan militer memperoleh banyak kemampuan," ujarnya.
Poin pentingnya adalah untuk menciptakan pencegahan yang kredibel terhadap musuh regional dan trans-regional, tidak hanya cukup memiliki kemampuan militer dan senjata yang valid dan substansial, tetapi juga memiliki Angkatan Bersenjata yang kuat dan dipersenjatai dengan baik. Jika kondisi seperti itu bisa dimiliki maka mereka akan mampu memainkan peran penting dalam menciptakan pencegahan.
Hal ini juga didasarkan pada ajaran al-Qur'an, terutama perintah untuk mendapatkan kemampuan tempur yang maksimal. Disebutkan bahwa kita dianjurkan untuk mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki dari pasukan dan kuda yang siap untuk menakut-nakuti musuh Tuhan dan musuhmu serta musuh yang lainnya, selain mereka yang tidak kamu kenal dan Tuhan mengenal mereka, dengan persiapan ini.
Masalah tersebut juga menjadi pertimbangan dalam pesan Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, dalam peringatan 29 Farvardin, Hari Militer Republik Islam Iran.
"Angkatan Bersenjata dalam satu baris, sedang memajukan peta jalan 'penguatan' sesuai dengan petunjuk Pemimpin Besar Revolusi Islam, dan langkah ini lebih cepat dari sebelumnya," ujarnya.
Pengalaman delapan tahun perang yang dipaksakan Irak dan peristiwa setelahnya menunjukkan bahwa Militer Republik Islam dan IRGC sebagai dua lengan Republik Islam memainkan peran penting dalam melawan ancaman internal dan eksternal serta tindakan bermusuhan, serta melawan aksi permusuhan musuh-musuh Revolusi Islam, khususnya Amerika Serikat dan rezim Zionis.
Komandan Korps Gerda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami dalam sebuah pesan untuk memperingai Hari Militer, 29 Farvardin, mengatakan, simpati, dukungan dan sinergi dari Militer dan IRGC telah menentukan keputusasaan, frustrasi dan kemarahan musuh-musuh tanah air Islam. (RA)