Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengunjungi desa Lanu pada hari Jumat (16/12/2022) dan mendapat sambutan hangat dari penduduk desa tersebut.
Mereka meneriakkan slogan-slogan dukungan kepada Republik Islam Iran, pemerintah dan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
Lanu adalah sebuah desa di Distrik Pedesaan Doreh, di Distrik Tengah Kabupaten Sarbisheh, Provinsi Khorasan Selatan, Iran.
Presiden Iran menemui masyarakat desa Lano dan berbincang-bincang dengan mereka. Sayid Raisi juga meninjau proyek-proyek pembangunan di kabupaten Sarbisheh itu.
Dia menyebut masyarakat di wilayah Sarbisheh sebagai orang-orang yang sabar dan bersyukur.
"Hari ini, berkat Republik Islam Iran, upaya besar dan unik sedang dilakukan untuk memakmurkan dan menghilangkan kekurangan di wilayah ini," ujarnnya.
Presiden Iran itu menuturkan, hari ini dapat dinyatakan dengan tegas bahwa tidak ada kota atau desa di wilayah ini yang tidak mendapat manfaat dari nikmat jaringan pipa gas.
"Penyediaan air ke daerah-daerah dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kekurangan air juga karena upaya saudara-saudara Sepah (IRGC) dan Basij yang bekerja keras di Pangkalan Imam Hassan Mojtabi as sedang menindaklanjuti dengan serius dan sepanjang waktu," tegasnya.
Sayid Raisi juga menyinggung kunjungannya ke pusat-pusat produksi dan pusat-pusat pemberdayaan perempuan dan keluarga-keluarga di desa.
"Perempuan-perempuan pedesaan memproduksi kerajinan tangan dan barang-barang berharga di pusat-pusat ini, yang jika mereka dapat memasarkannya dengan baik, akan memiliki nilai tambah yang signifikan untuk mereka, dan masalah ini harus ditindaklanjuti dengan serius," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Iran mengunjungi Nehbandan di provinsi Khorasan Selatan, Iran timur pada hari yang sama dan menyampaikan pidato di hadapan ribuan penduduk Nehbandan.
Dalam pidatonya, Sayid Raisi mengatakan, berkat kewapasdaaan rakyat, perhitungan musuh dalam konspirasi baru-baru ini ternyata salah seperti fitnah-fitnah dan konspirasi sebelumnya.
"Alasan mengapa musuh tidak bisa mencapai tujuannya, meskipun telah mengerahkan semua konspirasi dan hasutan-hasutannya adalah kehadiran dan partisipasi masyarakat di berbagai arena politik dan sosial," ujarnya.
Presiden Iran lebih lanjut menyinggung data resmi media Barat tentang jumlah perempuan yang tewas di tangan polisi Amerika Serikat (AS).
Sayid Raisi mengatakan, menurut statistik resmi media Barat, ratusan wanita dibunuh oleh polisi AS setiap tahun.
Menurutnya, AS dan sekutunya tidak dapat mendukung hak asasi manusia, yang contoh nyata dari pelanggarannya adalah pelanggaran terhadap hak rakyat tak berdosa Palestina dan Yaman.
Di bagian lain pernyataannya, Presiden Iran mengatakan bahwa kelompok teroris Daeh (ISIS) diciptakan oleh Barat, dan hal ini telah diakui dan dikatakan sendiri oleh pejabat AS.
"Alasan mengapa rakyat Iran Islam mengatakan 'mampus Amerika' adalah tindakan-tindakan kejahatan teroris dan pembunuhan terhadap orang-orang tidak bersalah, termasuk kejahatan teroris di Haram Shahcheragh di Shiraz," terangnya.
Sayid Raisi sekali lagi menegaskan bahwa kemajuan Republik Islam Iran tidak akan pernah berhenti.
"Kota-kota dan negara telah dibangun oleh pria dan wanita Republik Islam Iran, dan dari sekarang hingga seterusnya akan terus dibangun, dan kami tidak memiliki harapan kepada tangan-tangan asing," pungkasnya. (RA)