Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi telah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Islamshahr, Pakdasht, Pardis, Quds, Mallard, Shahriar, Varamin, Qarchak, Pishva dan Robat Karim dan membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah di daerah-daerah itu.
Dalam kunjungan ke Baharestan, Sayid Raisi mengatakan bahwa sejak awal pemerintahannya, 3000 unit produksi tutup dan semi tutup telah kembali ke siklus produksi dan bahkan produksinya berkembang pesat.
Dalam pidatonya di hadapan masyarakat Baharestan pada hari Kamis (8/1/2023), Presiden Iran bertekad untuk memberantas orang-orang yang mengejar kepentingan pribadi, pemburu rente dan orang-orang yang menciptakan hambatan bagi tercapainya hak-hak rakyat.
Presiden Iran lebih lanjut menilai keberadaan rumah sakit Baharestan sebagai sebuah kebutuhan mendesak. Sayid Raisi juga menegaskan bahwa pembangunan minimal 10 sekolah dengan 150 ruang kelas merupakan kebutuhan mendesak.
Dia menyampaikan harapan agar para donatur ikut andil dan bekerja agar pekerjaan dapat berjalan dengan cepat.
Pada rapat Dewan Administrasi Kota Baharestan, Sayid Raisi menuturkan, daerah ini memiliki 130 ribu siswa, dan jumlah sekolah tidak sebanding dengan jumlah penduduk ini, untuk itu membangun sedikitnya 10 sekolah dengan 150 ruang kelas merupakan kebutuhan yang harus segera dilakukan.
"Kami berharap para donatur datang bekerja agar pekerjaan (pembangunan sekolah-sekolah ini) dapat berjalan cepat," ujarnya.
Dia menambahkan, proyek-proyek yang dilaksanakan di kota ini adalah hasil dari banyak upaya dan langkah-langkah yang perlu diatur oleh organisasi wakaf sehingga mampu mengatasi persoalan masyarakat.
Menurutnya, salah satu fungsi wakaf adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan mempercepat pembangunan, serta mengatasi masalah dan juga aktif di bidang kebudayaan.
"Kita memiliki pendidik, investor, dan pengusaha yang sangat baik di kota Baharestan, yang kapasitasnya harus digunakan untuk berinvestasi dalam pembangunan sosial, ekonomi dan budaya," ujarnya.
Misalnya, lanjut Sayid Raisi, industri yang sama di Baharestan bisa dikembangkan dan menjadi penopang kota Tehran. Selain itu, permasalahan yang ada saat ini harus segera diselesaikan agar dapat diambil langkah selanjutnya untuk pembangunan daerah.
Terkiat dengan pelayanan publik, Presiden Iran mengatakan, sekecil apapun masalah sistem administrasi tidak bisa diterima, dan ketidaksehatan membuat sistem administrasi tidak efektif di mata masyarakat yang mengharapkan pelayanan yang tulus.
"Orang-orang yang menyebabkan ketidakpuasan masyarakat di kantor-kantor harus ditindak. Jika seseorang tidak memiliki semangat untuk berubah ke arah yang lebih baik, maka dia tidak bisa diterima dan harus diganti," pungkasnya.
Dalam kunker ke Baharestan, Sayid Raisi sempat melakukan kegiatan di luar agenda dengan menemui langsung para sopir truk dan operator perusahan kargo untuk mendengar permasalahan yang mereka hadapi secara langsung.
Presiden Iran imendengarkan keluhan dan permintaan para sopir dan operator perusahaan kargo dengan seksama dan mencarikan solusinya.
Permintaan terpenting para pengemudi truk itu adalah untuk memperbaiki armada mobil yang sudah usang.
Menteri Jalan dan Pembangunan Perkotaan Mehrdad Bazarpash juga hadir dan menjadi salah satu pendamping Sayid Raisi.
Menanggapi permintaan para sopir truk, Mehrdad Bazarpash berjanji akan memberikan fasilitas pemerintah untuk perbaikan kendaraan dan mobil yang usang khususnya di bidang angkutan kargo.
Presiden Iran juga mengunjungi rumah keluarga Syuhada Keamanan dan berbincang-bincang dengan mereka. (RA)