Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2020) pukul 01.28 WIB.
Menurut BMKG, lokasi pusat gempa bumi berada di darat pada koordinat 2,98°LS dan 118,94°BT, dengan magnitudo (M6,2) pada kedalaman 10 km, berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju (Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat) dan berjarak sekitar 62,2 km utara Kota Majene (Ibu Kota Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat).
Gempa tersebut diperkirakan diawali dengan gempa bumi pembuka (foreshock) yang terjadi sebelumnya pada hari Kamis pukul 13:35:49 WIB, dengan magnitudo (M5,9). Menurut data Badan Geologi, gempa ini akibat sesar naik di bagian barat Provinsi Sulawesi Barat yang pernah memicu terjadinya tsunami pada tahun 1928, 1967, 1969 dan 1984.
Gempa telah menyebabkan bangunan dan rumah rusak, termasuk kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, dan tanah longsor yang menutupi jalan. Namun gempa ini tidak menyebabkan tsunami, sebab, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
Berdasarkan laporan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), gempa memicu tanah longsor di tiga titik di sepanjang poros jalan Majene-Mamuju sehingga menyebabkan akses terputus dan mengakibatkan banyak rumah yang rusak.
BNPB mencatat bahwa hingga Sabtu, total yang meninggal akibat akibat gempa pada Jumat sebanyak 46 orang. Di Kabupaten Majene sebanyak 9 orang, dan Kabupaten Mamuju 37 orang. Sementara total korban luka mencapai 826 orang.
15.000 orang juga mengungsi akibat bencana tersebut. BNPB telah menetapkan status tanggap darurat di tingkat provinsi Sulawesi Barat pada Sabtu pagi, dan telah menyerahkan bantuan sebesar Rp4 miliar kepada pemerintah daerah. (RA)