Pasukan Khusus Brigade ke-223 Militer Republik Islam Iran menggelar manuver dan operasi heliborne dan penggerebekan di pantai Makran.
Operasi itu merupakan bagian dari manuver militer bersandi Eghtedar-99 yang digelar oleh Angkatan Darat (AD) Militer Republik Islam Iran di pantai Makran pada Selasa, 19 Januari 2021.
Selama latihan, pasukan khusus Brigade ke-223 melakukan operasi dengan dukungan 10 Helikopter serbu Bell 214. Dalam latihan ini, mereka berhasil menyerang dan menghancurkan pangkalan dan target yang ditentukan.
Helikopter serbu Bell 214 yang baru-baru ini dilengkapi peralatan terbang malam dan persenjataan baru, berhasil menyelesaikan operasi heliborne di malam hari dan mendukung serangan darat di pesisir pantai Makran. Di sisi lain pasukan reaksi cepat militer Iran juga turut diterjunkan dalam manuver ini.
Setelah operasi berhasil, mereka kembali ke titik awal dalam waktu sesingkat mungkin dengan dukungan helikopter Penerbangan Angkatan Darat.
Operasi heliborne malam hari digelar untuk meningkatkan kemampuan tempur dan serangan para tentara dan pilot di malam hari dengan peralatan serta persenjataan baru buatan dalam negeri.
Latihan militer Eghtedar-99 melibatkan brigade udara, pasukan khusus, pasukan reaksi cepat dan dukungan Angkatan Udara Iran. Komando Pasukan Khusus, Brigade ke-65 dikerahkan untuk melakukan operasi infiltrasi dan serangan terhadap barisan musuh.
Tim penyelam pasukan elit AD Militer Iran ini menunjukkan kemampuannya untuk melancarkan serangan menembus jauh ke dalam laut dan menghancurkan target AL musuh dan kelompok kedua menembus pangkalan musuh yang terletak di pantai.
Para komando ini mengandalkan berbagai keterampilan individunya, termasuk terjun bebas dan infiltrasi taktis dari darat, udara, dan laut.
Gangguan sistem kendali komando musuh, aksi di hutan dan sistem komunikasi di permukaan laut, serta operasi gabungan pasukan terjun payung Brigade ke-65 dengan dukungan berbagai helikopter di permukaan dan di perairan Laut Oman, menjadi salah satu taktik yang digunakan dalam manuver militer Eghtedar-99.
Panglima Militer Republik Islam Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi dan Komandan Angkatan Darat Militer Brigadir Jenderal Kioumars Heydari menghadiri manuver Eghtedar-99.
Brigade-brigade lintas udara, pasukan khusus dan unit reaksi cepat berpartisipasi dalam latihan militer yang didukung oleh Angkatan Udara dan Unit Penerbangan AD ini. Berbagai taktik kreatif yang dirancang di dalam negeri diterapkan untuk mengevaluasi berbagai keterampilan brigade-brigade profesional AD.
Ratusan pasukan terjun payung juga dikerahkan dari beberapa pesawat angkut militer C-130 dan mendarat di lokasi yang ditentukan. Mereka menggunakan peralatan seperti sepeda motor, peluncur roket 107mm, dan meriam 23mm di area manuber untuk menyerang target yang ditentukan.
Wakil Pangliman Militer Iran Brigadir Jenderal Mohammad Hossein Dadras memuji kemampuan pasukan AD dan menilainya sebagai "kekuatan yang mampu dan memimpin" di berbagai medan perang.
"Saat ini, pasukan AD telah mencapai kemampuan operasional yang cukup besar di bidang drone dan rudal," ujarnya.
Sistem pemantau elektro-optik bergerak "Jalal", yang dikendalikan dengan Geographic Information System (GIS), untuk pertama kalinya juga digunakan dalam manuver militer Eghtedar-99.
Sistem pemantau elektro-optik Jalal mampu melakukan monitoring secara akurat di berbagai wilayah dan target yang dipasang di manuver militer Eghtedar-99.
Sistem elektronik yang dibuat oleh AD Militer Iran ini punya kemampuan mentransfer gambar ke pusat-pusat kontrol di lokasi terpencil dan dalam kegelapan malam, serta mengintegrasikan data radar dan optik.
Sistem kontrol dan komando GIS bergerak, juga dioperasikan untuk mempermudah kendali operasi dan produksi berbagai data geografis serta peta operasi. Sistem pemantau elektronik ini dapat memenuhi kebutuhan mendesak dari sebuah komando tempur dalam mengontrol dan mengendalikan operasi militer di wilayah terpencil. (RA)