Republik Islam Iran meluncurkan vaksin Virus Corona kedua bernama Razi Cov-Pars pada Minggu (7/2/2021). Vaksin ini telah mulai memasuki uji klinis.
Razi Cov Pars merupakan vaksin suntik protein rekombinan untuk melawan Covid-19. Vaksin ini diproduksi menggunakan bioteknologi oleh para ilmuwan di Institut Riset Vaksin dan Serum Razi, dan sekarang sudah mendapat izin memasuki tahap pertama dan dua uji klinis pada manusia.
Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki saat meluncurkan vaksin Virus Corona kedua Iran ini menuturkan, perusahaan-perusahaan berbasis sains Iran terus berusaha memproduksi vaksin Corona dengan berbagai metode efektif, dan sampai sekarang telah dihasilkan dua vaksin yaitu COV-Iran Barekat dan Razi Cov Pars.
Namaki menggambarkan Razi COV-Pars sebagai salah satu vaksin teraman dengan sedikit efek samping. Dia mengatakan bahwa vaksin tersebut akan menghentikan penerima dari menularkan virus ke orang lain.
"Vaksin ini merangsang sistem kekebalan tubuh dengan efek samping paling sedikit dan membuat orang tersebut aman," ujarnya.
Namaki mengatakan, Iran akan segera menjadi salah satu pusat utama produksi vaksin Virus Corona di dunia.
Sementara itu Wakil Presiden Iran untuk Urusan Sains, Sorena Sattari mengatakan, Iran sekarang mampu memproduksi berbagai jenis vaksin Corona baik dengan virus yang sudah dilemahkan maupun dengan metode mRNA.
"Saat ini, Iran memiliki kemampuan untuk memproduksi ketiga jenis vaksin Virus Corona, termasuk yang berteknologi virus yang dilemahkan, virus yang tidak aktif, dan mRNA," ujarnya.
Sattari juga memuji pencapaian yang telah diraih Republik Islam Iran dalam beberapa tahun terakhir di bidang produksi vaksin.
Di sisi lain, Menteri Jihad Pertanian Iran Kazem Khavazi mengatakan, vaksin Corona Razi sudah melewati uji coba pada binatang, dan saat diuji coba pada kera, vaksin ini mencatat rekor dan menunjukkan efektivitas tinggi.
Vaksin Covid-19 pertama Iran, bernama Coviran Barekat (COV-Iran Barekat), yang diproduksi oleh para ahli di Badan Pelaksana Instruksi Imam Khomeini ra.
Vaksin ini telah masuk ke uji coba manusia Desember 2020 setelah berhasil menyelesaikan fase awal dan mendapatkan persetujuan yang diperlukan.
Merujuk pada vaksin Coviran Barekat, Menkes Iran mengatakan, uji klinis tahap pertama akan segera selesai dan tahap kedua akan segera dimulai.
Namaki menjelaskan, Iran telah menempuh tiga pendekatan untuk memperoleh vaksin COVID-19, yakni produksi vaksin dalam negeri, alih teknologi dari negara sahabat seperti Rusia dan Kuba, serta impor vaksin dari sumber terpercaya. (RA)