Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengaku prihatin atas meningkatnya kekerasan terhadap pendemo anti-kudeta di Myanmar.
Retno menyebut Indonesia mendesak agar aparat keamanan di Myanmar tidak menggunakan kekuatan saat berhadapan dengan massa.
Bentrokan tidak terhindarkan saat massa pengunjuk rasa anti-kudeta berhadap-hadapan dengan polisi Myanmar pada Selasa, 2 Maret 2021. Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa.
Indonesia memimpin ASEAN dalam upayanya untuk mengatasi gejolak politik yang pecah di Myanmar, setelah militer merebut kekuasaan serta menahan pemimpin Aung San Suu Kyi dan beberapa tokoh lain. (RA)