Dampak Penyebaran Corona di Asia Tenggara dan Australia

Indonesian Radio 4 views
Penyebaran Virus Corona telah menimbulkan berbagai dampak buruk di banyak bidang, termasuk di sektor ekonomi, pariwisata dan pendidikan di negara-negara Asia Tenggara dan Australia.

Melemahnya sektor ekonomi berpengaruh buruk terhadap pelayanan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Banyak siswa yang tidak bisa menikmati proses belajar secara daring karena mereka tidak memiliki fasilitas yang mendukung.

Pusat Studi Sosial yang berafiliasi dengan Kementerian Pendidikan Filipina melaporkan bahwa hampir setengah dari siswa di negara ini tidak dapat menikmati layanan pendidikan melalui daring disebabkan tidak memiliki fasilitas untuk proses belajar secara online.

Menurut Philstar.com,  sekitar empat dari 10 siswa Filipina tidak memiliki perangkat apa pun yang diperlukan untuk pembelajaran jarak jauh. Angka ini merupakan hasil dari survei terbaru oleh Social Weather Stations (SWS).

Jajak pendapat, yang diambil dari 21- 25 November 2020 itu menemukan bahwa hanya 58 persen anak usia sekolah 5-20 tahun yang menggunakan perangkat untuk pembelajaran jarak jauh. 42 persen sisanya mengatakan mereka tidak menggunakan perangkat untuk belajar secara daring.

SWS mencatat bahwa penggunaan perangkat lebih umum di kalangan pelajar di perkotaan (67 persen) dibandingkan pelajar di perdesaan (49 persen).

Sementara itu, pemerintah Australia telah memperpanjang larangan bepergian ke luar negeri selama tiga bulan ke depan karena tingginya risiko sebagian besar negara dunia dan untuk mencegah penyebaran varian baru dari Virus Corona.

Kementerian Kesehatan Indonesia menemukan dua kasus varian baru Corona Inggris setelah melakukan pemeriksaan terhadap 462 sample dengan metode Whole Genome Sequence (WGS). Lima provinsi yang paling banyak diambil sampel adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pemerintah Thailand sedang mempertimbangkan untuk menghilangkan kewajiban karantina bagi wisatawan asing yang mampu menunjukan bukti telah menjalani vaksinasi Covid-19 sebagai bagian untuk menghidupkan kembali industri pariwisata.

Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha mengungkapkan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan untuk mengizinkan wisatawan yang dapat menunjukan sertifikat vaksinasi untuk melewati masa karantina. (RA)

Add Comments