Beberapa roket telah menghantam pangkalan udara Ain al-Assad di provinsi Anbar, Irak barat.
Pangkalan udara, yang menampung pasukan Amerika, dihantam dengan setidaknya 10 roket Grad pada Rabu (3/3/2021) pagi.
Menurut sebuah sumber, seorang kontraktor yang berafiliasi dengan militer pimpinan AS tewas karena serangan jantung selama serangan roket itu.
Tembakan roket terjadi beberapa hari setelah militer AS melakukan serangan udara di posisi Hashad al-Shaabi dengan menggunakan tujuh bom seberat 500 pon.
Setelah janji pembalasan oleh pasukan anti-teror Irak, pasukan militer AS sebenarnya telah bersiaga penuh dan mengadopsi langkah-langkah keamanan maksimum untuk mengantisipasi tanggapan, namun tidak dapat melindungi pangkalan dari serangan roket.
Sementara itu, sebuah laporan mengatakan, sistem rudal C-RAM dan Patriot Advance Capability-2 yang ditempatkan di pangkalan tidak dapat menghentikan roket dari pendaratan di pangkalan udara AS.
Sejak pembunuhan ilegal AS atas komandan anti-teror Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020, pangkalan militer AS dan misi diplomatik mereka telah menjadi sasaran secara teratur oleh pasukan perlawanan.
Menurut media Israel, ribuan lainnya melakukan serangan di kota-kota lain yang dikelola AS dengan rentetan rudal balistik, dan menyebabkan korban di antara pasukan Amerika dan kerusakan pada pangkalan militer.
Setahun kemudian, terbukti bahwa pasukan AS di Asia Barat tidak pernah lebih rentan terhadap serangan semacam itu dan tidak berdaya dalam mempertahankan posisi mereka di kawasan. (SL)