Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus bertemu dengan Marja Taklid Syiah Irak, Ayatullah Sayid Ali Sistani pada hari Sabtu (6/3/2021).
Paus Fransiskus mengujungi kediaman Ayatullah Ali Sistani di kota Najaf, dan keduanya melakukan pertemuan tertutup selama satu jam.
Pada kesempatan itu, tidak ada satu pun tokoh politik atau pejabat pemerintah Irak yang diperbolehkan masuk ke kediaman Ayatullah Sistani, dan turut menghadiri pertemuan.
Setelah bertemu dengan Ayatullah Sistani, Paus Fransiskus bersama rombongan meninggalkan Najaf menuju kota Ur di Provinsi Dhi Qar, Irak.
Hari Jumat siang, Paus Fransiskus tiba di Baghdad dan bertemu dengan sejumlah pejabat Irak termasuk Perdana Menteri Mustafa Al Kadhimi, dan Presiden Barham Salih.
Paus Fransiskus menyebut pertemuannya dengan Marja Syiah Irak, Ayatullah Ali Sistani sebagai sumber "Kebahagiaan Spiritual" bagi dirinya.
Dia pada hari Senin (8/3/2021) di hadapan wartawan di pesawat mengatakan bahwa Ayatullah Sistani adalah sosok rendah hati dan bijaksana.
"Pertemuan ini menjadi sumber kehabagiaan spiritual saya," ujarnya.
Pemimpin Umat Katolik Dunia itu lebih lanjut menyebut pertemuannya dengan Marja Syiah Irak sebagai sumber "Kebahagiaan Spiritual" bagi dirinya.
Paus Fransiskus, 84 tahun, membela keputusannya untuk berkunjung ke Irak di tengah pandemi Virus Corona meski ada pertimbangan keamanan.
"Saya mengambil keputusan ini dengan kesadaran akan bahayanya," tegasnya.
Usai kunjungan tiga hari ke Irak, Paus Fransiskus meninggalkan Baghdad menuju Vatikan pada hari Senin.
Puncak kunjungannya ke Irak adalah pertemuan dengan Ayatullah Sistani. Dalam pertemuan ini, Ayatullah Sistani menyinggung ketertindasan bangsa-bangsa di kawasan dan kezaliman terhadap terhadap mereka.
Ayatullah Sistani juga mendesak peningkatan upaya untuk menyelesaikan krisis yang ada saat ini di berbagai negara kawasan seperti Yaman dan Palestina. (RA)