Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani mengatakan, tahun baru 1400 (Hijriah Syamsiah) akan menjadi tahun untuk mengatasi pandemi Virus Corona dan tahun kemenangan rakyat Iran dalam perang ekonomi dan melawan sanksi kejam.
Hal itu disampaikan Rouhani dihadapan anggota kabinet di Tehran pada Rabu (17/3/2021) setelah memimpin rapat terakhir tahun 1399 HS. Iran akan memasuki tahun baru 1400 HS mulai 21 Maret 2021.
"Dan Insya Allah, juga akan menjadi tahun sebuah gerakan ekonomi yang bagus, dan juga ledakan dan lonjakan produksi," tambahnya.
Rouhani menuturkan, rakyat Iran telah melakukan pekerjaan besar dalam menangani penyebaran Virus Corona.
Dengan budayanya yang tinggi, lanjutnya, dan dengan ketaaan kepada perintah agama dan instruksi ilmu pengetahuan dan medis, serta dengan koordinasi dan pembagian bantuan selama satu tahun ini, dan kita juga dalam kondisi disanksi, namun Alhamdulilah kita mampu melewati tahun ini dengan baik.
"Bangsa besar Iran meraih kemenangan gemilang di segala bidang berkat kegigihan dan persatuan, dan juga akan meraih kemenangan besar tahun depan," ujarnya.
Rouhani menuturkan, saya berharap vaksin Iran, Barakat, Razi, dan Fakhra akan tersedia untuk masyarakat pada tahun 1400 HS. Tahun depan pasti akan menjadi tahun yang lebih baik untuk mengendalikan wabah Corona dan setiap orang harus saling membantu serta menerapkan aturan.
Presiden Iran mengatakan bahwa banyak negara telah menghadapi beragam masalah akibat virus corona dan virus ini berdampak pada mata pencaharian, pekerjaan, aspek sosial dan ekonomi kehidupan masyarakat.
"Kami tahu tidak ada yang mau membantu kami mendapatkan masker, vaksin, disinfektan, dan lain-lain," ujarnya.
Kita, kata Rouhani, terlibat perang ekonomi sejak 1397 HS dan kita sendirian dalam perang ini. Sama seperti dalam perang delapan tahun melawan para agresor, Iran sendirian dan bangsa Iran melakukan perlawanan. Selama tiga tahun perang ekonomi ini, bangsa kita juga sendirian dan bangkit dengan seluruh kekuatan," jelasnya.
Menurut Rouhani, saat ini kondisi untuk mengalahkan sanksi sudah lebih baik dari sebelumnya.
"Amerika Serikat berulang kali mengatakan mereka ingin kembali ke komitmen kesepakatan nuklir, tetapi ucapan saja tidak cukup bagi kami, kami menunggu aksi nyata," pungkasnya. (RA)