Virus Corona hingga sekarang masih menjadi masalah serius bagi banyak negara termasuk Republik Islam Iran. Vaksinasi Covid-19 di negara ini telah dimulai, dan kelompok rentan diutamakan untuk menerima vaksin virus ini.
Salah satu kelompok rentan itu adalah lansia. Lansia memiliki risiko kematian akibat Covid-19 tertinggi dengan rasio fatalitas kasus sebesar empat kali lipat lebih tinggi. Sekitar 50 persen dari seluruh kematian akibat Covid-19 terjadi pada lansia. Padahal jumlah lansia hanya 12 persen dari total kasus Covid-19.
Saat ini, vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Republik Islam Iran telah dimulai dan dijadwalkan akan segera selesai. Vaksinasi ini sempat berjalan lambat karena menunggu tersedianya vaksin. Sanksi menjadi kendala bagi Iran dalam pengadaan vaksin Virus Corona
Menurut Pusat Humas dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Islam Iran, sejauh ini, 4.289.395 orang telah menerima vaksin Corona dosis pertama dan 742.817 orang telah menerima dosis kedua. Jumlah total vaksin yang telah disuntikkan hingga hari Sabtu (12/6/2021) mencapai 5.107.836 dosis.
Pemerintah Iran juga telah melakukan 21.435.900 kali tes Corona di seluruh penjuru negeri. Total warga Iran yang tertular Virus Corona hingga Sabtu (12/6/2021) adalah 3.020.522 orang, dan pasien yang sembuh mencapai 2.640.281 orang.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Iran Urusan Riset dan Teknologi, Farid Najafi mengumumkan produksi 8-10 juta dosis vaksin Iran pada akhir musim panas tahun ini.
Farid Najafi hari Rabu (9/6/2021) mengatakan, "Diprediksi, 8-10 juta dosis vaksin Iran akan diproduksi di negara ini pada akhir musim panas".
Dia menambahkan, sejauh ini, lima perusahaan manufaktur telah menerima lisensi untuk memproduksi vaksin dari Komite Etik Nasional Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Iran, dan vaksin ini sedang melalui uji klinis tahap 2 dan 3.
Studi klinis injeksi manusia tahap pertama vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh peneliti Iran bernama COVIran Barakat dimulai pada 29 Desember 2020 disuntikkan kepada para relawan.
Uji klinis vaksin Razi Co-Pars sebagai vaksin Iran kedua dimulai pada 28 Februari 2021 dengan melakukan eksperimen manusia tahap pertama kepada sejumlah relawan pria.
Dan tahap kedua uji manusia vaksin Corona Fakhra dimulai dengan penyuntikan vaksin ini kepada 500 relawan berusia 18 hingga 70 tahun. (RA)