Cheongwadae, Rumah Biru Korea Selatan, sekarang dibuka untuk umum. Kantor kepresidenan telah pindah, dengan bekas lahan menjadi taman dan atraksi rakyat.
Langkah itu diselesaikan hanya beberapa minggu sebelum pelantikan presiden Yoon Suk-yeol.
Kantor baru berada di Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan, bersebelahan dengan pangkalan militer AS, dengan pemerintah minggu ini membuka taman di sana, dalam uji coba 10 hari.
Presiden Yoon memindahkan kantor kepresidenan untuk meninggalkan apa yang disebutnya era atau simbol kekuatan kekaisaran dan lebih dekat dengan rakyat. Disarankan agar pengunjung taman ini dapat melihat presiden bekerja di kantornya di lantai lima.
Hanya satu masalah. Taman ini tercemar dengan racun di dalam tanah dan air tanah berkali-kali lipat dari tingkat yang dianggap aman – bencana lingkungan yang sudah lama terjadi, kata para aktivis.
“Fasilitas ini tidak pernah dipulihkan dari penggunaannya oleh Jepang dan kemudian tentara AS. Anda dapat menemukan tabung boiler dan pipa yang telah membusuk di bawah tanah, minyak bocor yang mengakibatkan akumulasi kontaminasi tanah secara bertahap, tidak hanya terbentuk 1 atau 2 tahun tetapi beberapa dekade," ujar Jeong Gyu-suk, Green Korea.
Pangkalan AS sedang dalam proses untuk kembali ke kendali Korea Selatan.
Menurut survei pemerintah, Benzene, Xylene, dan hidrokarbon lainnya serta arsenik dan dioksin penyebab kanker telah terdeteksi pada tingkat berbahaya di lebih dari 60% wilayah, menunjukkan survei yang disponsori pemerintah.
“Setelah seluruh pangkalan AS dikembalikan, mereka harus melakukan penyelidikan terperinci tentang seberapa terkontaminasinya dan membuat rencana untuk membersihkan polusi, dan setelah pembersihan dilakukan dan diverifikasi maka taman akhirnya dapat dibangun, menurut rencana pemerintah asli itu akan memakan waktu sekitar 7 tahun,” kata Jeong Gyu-suk, Green Korea.
Pemerintah Yoon berencana untuk membuka taman sepenuhnya pada bulan September, dan menampilkan zona budaya bertema Amerika, atau LA kecil.