Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, kekuatan nasional bagi sebuah bangsa adalah penting dan vital.
"Jika sebuah bangsa ingin mandiri (independen), membanggakan, menggunakan sumber-sumber daya vitalnya sesuai keinginannya dan untuk keuntungannya, menggunakan suaranya dalam masalah-masalah dasar dan tidak terpaksa mengikuti suara ini atau suara itu, --jika sebuah bangsa menginginkan hal ini-- tidak khawatir atas keserakahan pihak asing, tidak hidup dengan ketakutan, jika ini yang diinginkan sebuah bangsa, apa yang harus dilakukan? Tentunya, bangsa itu harus kuat," kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Republik Islam Iran (Majles-e Khobregan-e Rahbari) pada hari Kamis (10/3/2022).
Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut kekuatan nasional sebagai suatu kesatuan yang saling berhubungan, dan dia menjelaskan pilar-pilarnya.
"Ilmu pengetahuan dan teknologi, pemikiran, berpikir dan kebebasan berpikir adalah bagian dari pilar kekuatan nasional. Jika tidak ada kebebasan berpikir dan kemajuan intelektual, maka sains dan teknologi bukanlah jalan yang harus ditempuh (bukan solusi)," jelasnya.
Menurutnya, keamanan dan kekuatan pertahanan, ekonomi dan kesejahteraan umum serta kenyamanan mata pencaharian rakyat, kekuatan politik dan tawar-menawar untuk menjamin kepentingan nasional di tingkat regional dan internasional, budaya dan gaya hidup, serta logika yang menarik dan berpengaruh terhadap bangsa-bangsa lain, adalah lengan-lengan (pilar) kekuatan nasional lainnya.
Dia menambahkan, kekuatan nasional adalah penting bagi sebuah bangsa. Jika tidak ada kekuatan nasional, dan juga bukan bangsa yang kuat, apa-apa yang telah kami katakan tadi bahwa ini adalah hal-hal yang paling mendasar dan paling penting bagi sebuah bangsa, tidak akan pernah terwujud. Yang ada hanya kekhawatiran, kelemahan dan kehinaan yang terus menerus.
"Tak satu pun dari lengan-lengan (pilar) kekuatan ini harus dipotong (dihapus) demi kepentingan (keuntungan) lengan-lengan kekuatan lainnya. Mohon hal ini diperhatikan. Kita tidak memiliki hak untuk memotong satu pun dari unsur-unsur kekuatan ini atas dasar pikiran (angan-angan) bahwa unsur ini, misalkan, bertentangan dengan unsur lainnya. Tidak…, tidak boleh demikian. Semua unsur ini harus maju bersama-sama, dan ini mungkin dilakukan," tegasnya.
Rahbar menuturkan, ini benar-benar ceroboh jika ada yang mengusulkan bahwa kita harus mengurangi kekuatan pertahanan kita agar tidak membuat musuh sensitif. Menurut saya, tidak ada yang lebih ceroboh dan lebih naif dari ini.
"Kehadiran (partisipasi) dalam masalah-masalah regional adalah kedalaman strategis kita. Ini adalah perangkat kekuatan negara kita, dan kenapa kita harus kehilangan ini ketika kita mampu untuk memilikinya? Atau menarik diri dari kemajuan ilmiah?
Sejumlah pihak, lanjut Ayatullah Khamenei, mengatakan, "Tuan, masalah nuklir harus dikesampingkan. Masalah nuklir menimbulkan sensitivitas."
"Nuklir adalah masalah ilmiah. Nuklir adalah masalah kemajuan ilmiah dan teknologi untuk masa depan kita. Kita, secepatnya, tidak terlalu lama, hingga beberapa tahun mendatang, memerlukan produk energi nuklir. Yaitu, kita sepenuhnya memerlukannya. Kepada siapa kita harus datang (meminta)?" tambahnya.
Rahbar menjelaskan, misalkan menarik diri dalam melawan Amerika Serikat atau kekuatan lainnya supaya kita tidak disanksi. Artinya kita memotong lengan (pilar) kekuatan politik dan tawar-menawar politik kita, dan menarik diri dalam menghadapi kekuatan itu agar jangan sampai, misalnya, gara-gara kita keras kepala, kita kemudian disanksi. Ini menurut saya adalah kesalahan dan kekeliruan.
"Tentunya, sebagian telah mengatakan seperti itu. Hal ini ada sepanjang masa. Sebagian dari mereka (mengatakan hal itu) dengan argumentasi lemah, dengan menggunakan argumentasi yang cacat dan bermasalah, yang kadang diungkapkan melalui surat kabar dan melalui yang lainnya, meskipun semua argumen mereka itu dapat dipatahkan, dan juga telah dipatahkan. Sikap keras dan desakan mereka tak berguna," tuturnya.
Ayatullah Khamenei menuturkan, seandainya pada sepanjang tahun ini orang-orang yang menginginkan untuk memotong sebagian dari lengan (pilar) kekuatan ini diizinkan untuk melakukannya, tentunya hari ini negara akan menghadapi bahaya besar. Allah Swt berkehendak dan telah membantu, dan mereka tidak menemukan kemungkinan untuk melakukan hal itu. (RA)