Konflik dan perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki ke-48 hari pada Selasa, 12 April 2022. Insiden terbaru di Azovstal, Mariupol muncul. Rusia dituduh menggunakan senjata kimia di daerah pelabuhan Mariupol ini.
Sebelumnya, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy menuduh Ukraina melancarkan kampanye propaganda anti-Rusia dan membuat tuduhan seperti serangan terhadap warga sipil, padahal Rusia tidak menyerang warga sipil.
Polyanskiy dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB hari Senin (11/4/2022) mengatakan, Barat bermaksud untuk mendiskreditkan operasi militer khusus Rusia di Ukraina. Dia membantah informasi palsu yang dikeluarkan oleh pejabat Ukraina.
"Perang informasi melawan Rusia sama intensnya dengan operasi militer di medan perang. Para pejabat Ukraina telah melancarkan propaganda insiden Bucha dan Kramatorsk untuk menyalahkan Rusia, meskipun bukti tak terbantahkan menunjukkan Rusia tidak bertanggung jawab atas kejahatan tersebut," tegasnya.
Polyanskiy juga menambahkan bahwa Ukraina tidak menghargai hak asasi manusia.
Rusia telah berulang kali mengatakan bahwa Ukraina berusaha menciptakan ruang untuk melawan militernya. Pemerintah Ukraina membuat tuduhan baru terhadap militer Rusia setiap hari, termasuk pembunuhan warga sipil di wilayah Bucha di pinggiran Kyiv dan serangan kimia di Mariupol.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, Sabtu (9/4/2022) mengumumkan, pasukan Rusia sejak dimulainya operasi militer di Ukraina, berhasil menghancurkan 425 unit drone, 228 peluncur roket multifungsi, dan 2.031 tank serta kendaraan lapis baja pasukan Ukraina.
"Secara umum sejak awal operasi militer, 127 pesawat, 98 helikopter, 425 drone, 2.031 tank, dan kendaraan lapis baja lain, 228 peluncur roket multifungsi, 880 unit meriam, dan mortir gurun serta 1.932 unit militer khusus Ukraina berhasil dihancurkan," jelasnya.
Kemenhan Rusia juga mengabarkan bahwa Ukraina saat ini sedang mempersiapkan aksi provokatif untuk menuduh pasukan Rusia membunuh warga sipil di wilayah Irpin, kota Kiev.
"Ukraina sedang membuat video masuknya pasukan Rusia ke Irpin, dan menuduh mereka melakukan pembantaian warga sipil, sehingga seolah pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di wilayah itu," imbuhnya.
Menurut Kemenhan Rusia, Ukraina bermaksud membuat video yang memperlihatkan jasad-jasad manusia yang dibawa dari kamar mayat, lalu dipindahkan ke lantai bawah sebuah gedung di timur Irpin.
Kemenhan Rusia menegaskan bahwa pasukan negara itu sudah ditarik keluar dari Irpin sejak satu minggu yang lalu. (RA)