Puluhan ribu warga Tehran, ibu kota Republik Islam Iran menghadiri acara tasyi" (mengantar) jenazah Syahid Kolonel Hassan Sayyad Khodai di Imam Hussein Square menuju Syuhada Square pada Selasa pagi, 24 Mei 2022.
Kolonel Sayyad Khodai, anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) gugur syahid dalam serangan teror di Tehran timur pada hari Minggu, 22 Mei 2022.
Anggota pasukan Modafean-e Haram (pasukan penjaga makam-makam suci Ahlul Bait as) ini diserang oleh dua teroris yang menembakinya dari sepeda motor ketika akan turun dari mobil untuk masuk ke rumahnya sekitar pukul 16.00 waktu Tehran.
Menanggapi insiden tersebut, Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan, darah Syahid Sayyad Khodai tidak akan tumpah sia-sia. Menurutnya, setiap aksi yang dilakukan musuh akan mendapatkan balasan tegas.
"Darah Syahid Sayyad Khodai tidak akan tumpah sia-sia, dan teror terhadap pembela tempat-tempat suci Islam ini tidak akan dibiarkan tanpa balasan. Republik Islam Iran tidak akan pernah membiarkan musuhnya lepas begitu saja, dan akan selalu mengawasinya," tegas Salami dalam wawancara dengan televisi al-Masirah Selasa (24/5/2022).
Menurut Mayjen Hossein Salami, setiap aksi yang dilakukan musuh pasti akan mendapatkan balasan tegas, dan perimbangan kekuatan Iran dengan musuh akan tetap, bahkan lebih kuat dan intensif.
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi dalam pernyataan terbaru juga menyinggung serangan teror dan pembunuhan terhadap Kolonel Sayyad Khodai.
Dia mengatakan, mereka yang kalah di arena pertempuran dalam menghadapi pasukan Modafean-e Haram ingin menunjukkan keputusasaannya dengan cara seperti ini.
"Saya menegaskan tindak lanjut serius dari para pejabat keamanan, dan saya tidak ragu bahwa pembalasan atas darah suci Syahid yang Mulia ini terhadap pelaku kejahatan terhadapnya adalah sebuah kepastian," tegasnya sebelum berangkat ke Muscat, ibu kota Oman pada hari Senin (23/5/2022).
Di sisi lain, juru bicara IRGC Brigadir Jenderal Ramezan Sharif mengatakan, para penjahat, dan ludah kelompok-kelompok teroris afiliasi kubu imperialis dan Zionisme internasional, akan menerima balasan atas perbuatannya.
"Syahid mulia ini menghabiskan umurnya dalam perjuangan di berbagai arena yang dibutuhkan negara, dan pemerintahan Republik Islam Iran, serta melindungi independensi, keamanan nasional dan tanah airnya, hingga akhirnya secara tertindas menjadi target dendam dinas intelijen negara-negara arogan, dan Zionisme internasional," paparnya.
Brigjen Ramezan Sharif menambahkan, dengan kejahatannya terhadap rakyat Iran, dan umat Islam terutama para pejuang pemberani pelindung keamanan, musuh tidak akan mencapai ambisinya, dan kesyahidan Sayyad Khodai, akan semakin menguatkan tekad IRGC dalam menjaga keamanan dan kekuatan nasional, serta melipatgandakan perlawanan kuat atas musuh-musuh Iran, terutama rezim teroris Amerika Serikat, dan rezim penjahat Zionis.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengutuk keras serangan terhadap Kolonel Sayyad Khodai dan menggambarkan pembunuhan itu sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan".
"Ini dalam kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh agen teroris yang berafiliasi dengan arogansi global, sementara negara-negara yang mengklaim memerangi terorisme sayangnya diam dan mendukungnya," kata Khatibzadeh. (RA).