Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei bertemu keluarga syuhada serangan teroris di Makam Suci Shahcheragh, Selasa (20/12/2022) pagi.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Huseiniyah Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran itu, Ayatullah Khamenei menilai peristiwa pahit di Haram Suci Shahcheragh telah mengungkap wajah jahat dan hipokrit Amerika Serikat (AS).
Rahbar juga menilai aksi teror di Makam Shah Cheragh, telah membuat hati terluka, akan tetapi ia terukir abadi dalam sejarah Iran, dan tidak akan pernah terlupakan.
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa peristiwa itu telah mengungkap dalang di balik layar kekejian ini yaitu AS pendendam dan pencipta Daesh (ISIS).
Rahbar menilai aksi teror terhadap para peziarah berbeda dengan teror-teror yang lain, dan semakin mengungkap kejahatan musuh.
"Selain para penjahat pelaku teror, para pendukung utama dan pencipta Daesh, juga terlibat dalam teror Shah Cheragh, mereka pembohong besar, berhati busuk, memalukan dan hipokrit, dalam lisan mengangkat panji hak asasi manusia, akan tetapi dalam praktik menciptakan kelompok-kelompok teroris berbahaya," paparnya.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, lembaga-lembaga kebudayaan dan kesenian terkait peristiwa ini harus mencurahkan perhatiannya sebagaimana terhadap peristiwa Asyura dan peristiwa-peristiwa bersejarah lainnya.
Menurut Rahbar, instansi kebudayaan dan media semestinya memproduksi kesenian terkait peristiwa ini dan peristiwa-peristiwa bersejarah lain.
"Kita lalai dalam masalah-masalah terkait dengan berbagai peristiwa dan sejarah Revolusi Islam, serta kejahatan musuh dari sisi media dan penyiaran, karena generasi muda kita tidak punya cukup informasi seputar peristiwa-peristiwa di masa lalu termasuk kejahatan kelompok Munafik," pungkasnya.
Seorang teroris takfiri menembaki peziarah di Kompleks Haram Suci Shahcheragh pada Rabu petang, 26 Oktober 2022, yang menyebabkan 13 orang gugur dan 30 lainnya terluka.
Seorang perempuan dan dua anak-anak juga di antara dari korban meninggal dalam teror di Kompleks Makam Ahmad bin Musa Al Kadzim as (Shahcheragh), salah satu cicit Nabi Muhammad Saw, itu.
Kelompok teroris Daesh (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan keji tersebut. PBB dan berbagai negara telah mengecam kejahatan mengerikan ini.
Hazrat Shahcheragh adalah Mir Sayid Ahmad, putra tertua Imam Musa Kadhim as, dan saudara laki-laki Imam Ridha as, cicit Rasulullah Saw.
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menilai peristiwa tragis di Shiraz sebagai bagian dari tujuan musuh dalam menciptakan ketidakamanan dan mengganggu kehidupan masyarakat melalui kerusuhan, hasutan dan teror. (RA)