Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, satu hal yang ingin saya sampaikan adalah masalah "Jihad Penjelasan dan penerangan" untuk menangkal propaganda musuh.
"Saya telah mengulangnya berkali-kali dan saya akan mengulanginya lagi. Musuh, pada puncak rencananya adalah publisitas. Menurut kata mereka adalah propaganda. Obat dari propaganda ini adalah penjelasan. Penjelasan mengenai kebenaran (fakta); penjelasan dengan berbagai bahasa, berbagai laring, dengan interpretasi-interpretasi yang berbeda, dan dengan berbagai inisiatif. Apa yang dapat menghilangkan bujukan dan godaan yang mempengaruhi seorang pemuda atau remaja itu? Tentunya, bujukan ini tidak bisa dihilangkan dengan tongkat. Penjelasan lah yang bisa menghilangkan bujukan itu," kata Rahbar dalam pidatonya pada hari Senin (9/1/2023).
Pidato tersebut disampaikan Ayatullah Khamenei dihadapan ratusan warga kota Qom di Huseiniyah Imam Khomeini ra, Tehran, ibu kota Republik Islam Iran dalam kerangka memperingati peristiwa bersejarah 19 Dey.
Rahbar menambahkan, Jihad Penjelasan harus dianggap serius di semua tempat, di hauzah (pesantren), di universitas-universitas, di Lembaga Penyiaran Nasional (IRIB) khususnya, di media-media, dan di semua bidang, yaitu melalui penjelasan yang benar.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menjelaskan, "Tangan-tangan musuh asing juga terlihat dalam kerusuhan baru-baru ini di Iran. Sejumlah orang menyangkalnya. Ketika seseorang mengatakan bahwa musuh adalah dari pihak asing, mereka langsung menyangkalnya untuk menjatuhkan sebuah faksi atau seseorang atau kelompok atau sebuah pemerintahan. Mereka mengatakan, 'Tidak, itu salahmu.' Tapi tidak, keterlibatan tangan-tangan asing itu jelas, dan sudah jelas. Itu adalah pekerjaan orang-orang Amerika, pekerjaan orang-orang Eropa, masing-masing negara Eropa terlibat dalam masalah ini dengan caranya, secara terbuka, jelas, dan tidak diam-diam. Jelas bahwa siapa-siapa yang terlibat dalam masalah ini, seperti dalam kerusuhan baru-baru ini. Itu tidak bisa diabaikan. Di sini juga, bagian terpenting dari pekerjaannya adalah propaganda."
"Anda telah melihat media sosial. Anda telah melihat media-media asing dari Barat, Arab, Ibrani dan sejenisnya. Di sini juga, oleh karena itu, peran pertama adalah propaganda. Nah, sekelompok orang ingin berpura-pura seperti ini, dan orang-orang asing berpura-pura seperti ini dalam propaganda mereka bahwa dalam kerusuhan ini, --yang sekarang hanya beberapa orang, beberapa orang turun ke jalan dan berteriak dan mengutuk, dan memecahkan kaca di suatu tempat, dan membakar tong sampah, dan sebagainya--, mereka menentang sisi-sisi lemah negara, kelemahan manajemen, kelemahan ekonomi, dan kelemahan seseorang. Tidak! saya mengatakan kepada Anda, ini adalah sebaliknya. Orang-orang yang datang dalam kerusuhan ini dan membuat kerusuhan ini, tujuan mereka bukan untuk menghilangkan kelemahan negara, tetapi tujuan mereka adalah untuk menghancurkan dan menghilangkan titik-titik kekuatan negara," papar Rahbar.
Mereka, lanjut Ayatullah Khamenei, ingin menghentikan poin-poin kekuatan itu. Benar bahwa kita memiliki masalah ekonomi, dan tidak diragukan lagi, kita memiliki masalah mata pencaharian masyarakat, tetapi apakah masalah ekonomi dapat diselesaikan dengan membakar tong sampah? Apakah masalah itu bisa terselesaikan dengan datang dan membuat kerusuhan di jalan? Mereka tidak ingin melenyapkan titik-titik lemah, tetapi mereka ingin menghancurkan titik-titik kuat. Iya, ini adalah pengkhianatan, dan tentu saja itu adalah sebuah pengkhianatan, dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab harus menangani pengkhianatan ini dengan serius dan adil, dan mereka harus melakukannya.
Tanggal 19 Dey 1356 HS (9 Januari 1978), warga kota Qom, Iran menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menentang kediktatoran rezim Shah Pahlevi. Unjuk rasa ini merupakan protes luas pertama yang terjadi di Iran setelah 14 tahun berlalu sejak Kebangkitan 5 Januari 1964.
Aksi ini semakin membangkitkan jiwa perjuangan rakyat Iran untuk melawan rezim tiran yang didukung Amerika Serikat. Demonstrasi tersebut merupakan respon terhadap publikasi artikel yang menghina Imam Khomeini ra di sebuah surat kabar terbitan Tehran, Ettela'at.
Pada hari itu, ulama, santri dan masyarakat kota Qom berkumpul di masjid A'dham dan menyerukan yel-yel antirezim Shah. Aparat keamanan merespon demonstrasi ini dengan senjata sehingga banyak pendemo yang gugur syahid atau terluka.
Sebagian besar ulama kota Qom diasingkan oleh rezim Shah ke kota-kota lain. Setahun kemudian, Revolusi Islam meraih kemenangannya di Iran dan rezim Shah berhasil digulingkan. (RA)