Kepala NATO pada hari Rabu (01/02/2023) memuji rencana Jepang untuk menggandakan pengeluaran pertahanannya, dengan mengatakan bahwa janji tersebut mencerminkan tekad negara tersebut untuk keterlibatan keamanan yang lebih besar di dunia yang bergejolak.
Berbicara di Tokyo, Jens Stoltenberg mengatakan fokus baru Jepang pada keamanan membuat negara itu “lebih” menjadi mitra “untuk perdamaian”.
"Saya senang Jepang merencanakan (anggaran militer) untuk mencapai tolok ukur NATO sebesar dua persen dari PDB yang ditujukan untuk pertahanan," katanya dalam pidato di Universitas Keio di Tokyo.
Angka dua persen dari PDB ini sebenarnya adalah perintah mantan Presiden Donald Trump kepada negara-negara anggota NATO bila mereka ingin mendapatkan perlindungan Amerika Serikat.
Selama beberapa dekade, Jepang telah membatasi pengeluaran militer sekitar satu persen dari PDB, tetapi akhir tahun lalu pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida menyetujui strategi keamanan baru, termasuk rencana untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi dua persen dari PDB pada tahun fiskal 2027.
Berbeda dengan apa yang disampaikan Stoltenberg bahwa apa yang dilakukan Tokyo menunjukkan Jepang menganggap serius keamanan internasional, ternyata pemerintah Tokyo berusaha menjadi aktor yang efektif sejalan dengan kebijakan Amerika dan NATO.