Pengiriman vaksin Virus Corona, Pfizer dari Amerika Serikat ke Republik Islam Iran dibatalkan setelah Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei melarang pembelian vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh AS dan Inggris.
Juru bicara Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) Mohammad Hassan Ghousian Moghaddam pada hari Jumat (8/1/2021) mengatakan, pengiriman 150.000 dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan Pfizer Inc dari AS ke Iran dibatalkan.
Dia menambahkan, sebelumnya beberapa organisasi amal di AS berencana mengirim 150.000 vaksin Virus Corona, Pfizer untuk IRCS, namun itu baru kesepakatan awal, belum final, dan sekarang batal setelah mendapat arahan dari Rahbar (Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran).
"Kami siap untuk bekerja sama, jika perlu, jika Kementerian Kesehatan Republik Islam Iran mengajukan permintaan [untuk mengimpor vaksin] dari negara-negara Timur," ujarnya.
Sebelumnya pada Jumat pagi, Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa dirinya menentang pembelian Vaksin COVID-19 yang dibuat perusahaan AS dan Inggris.
"Saya sudah mengatakannya kepada para pejabat pemerintah, dan sekarang mengumumkannya secara terbuka. Impor vaksin buatan Amerika dan Inggris dilarang," kata Rahbar.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, jika orang-orang Amerika berhasil membuat vaksin, mereka tidak akan menghadapi kondisi buruk seperti itu pada hari ini di negara mereka sendiri. Dalam satu hari, lanjutnya, bahkan sekitar 4.000 orang meninggal dunia karena COVID-19 di AS.
"Saya benar-benar tidak mempercayai mereka. Terkadang mereka ingin menguji vaksin buatannya di negara lain," tegasnya
Namun Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan bahwa pemerintah Iran diizinkan untuk memasok vaksin COVID-19 dari sumber terpercaya lainnya. (RA)