Penderitaan warga Yaman yang tinggal di provinsi pesisir al-Hudaydah berlipat ganda setelah pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi melanjutkan serangannya terhadap kapal-kapal dan perahu penangkap ikan.
Seperti dilansir Press TV, Sabtu (16/1/2021), serangan tersebut telah menimbulkan ketakutan di kalangan nelayan Yaman dan mencegah mereka melaut dan menangkap ikan serta membuat beberapa dari mereka tidak dapat melanjutkan pekerjaannya.
Sebagian besar penduduk di Provinsi al-Hudaydah menggantungkan hidupnya pada perikanan sebagai sumber makanan dan pendapatan utama. Mencegah mereka menangkap ikan telah menggandakan penderitaan warga Yaman dan telah berkontribusi pada penyebaran kemiskinan dan kelaparan di negara ini.
Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi sejauh ini telah menargetkan hampir 200 kapal nelayan Yaman di jalur pantai, menewaskan ratusan nelayan dan melukai banyak lainnya. Pasukan koalisi juga telah menangkap ratusan nelayan Yaman, beberapa di antaranya masih ditahan di penjara Arab Saudi.
Arab Saudi dan sekutunya dengan dukungan Ameika Serikat melancarkan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015. Mereka juga memberlakukan blokade darat, laut dan udara terhadap Yaman, di mana menurut PBB, telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Pasukan Koalisi yang dipimpin Arab Saudi melanjutkan pelanggarannya terhadap hukum internasional. Penyerangan terhadap nelayan menegaskan bahwa Arab Saudi dan sekutunya berusaha memutus mata pencaharian warga Yaman dan memperketat pengepungan mereka.
Agresi militer Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman telah menyebabkan ratusan ribu warga negara ini tewas dan terluka dan menghancurkan infrastruktur penting di negara ini. 80 persen warga Yaman saat ini memerlukan bantuan kemanusian. (RA)