Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, seluruh pejabat dan rakyat harus mencegah kerusakan lingkungan.
"Perusakan lingkungan adalah bencana besar yang menyia-nyiakan masa depan umat manusia. Oleh karena itu, pihak berwenang dan semua orang harus mencegah dan melawannya," tegas Ayatullah Khamenei usai menanam dua bibit pohon buah menandai peringatan Hari Penanaman Pohon Nasional dan dimulainya Pekan Nasional Sumber Daya Alam (SDA) di Kompleks Kantor Rahbar, Jumat (5/3/2021).
Tanggal 6-13 Maret (15-22 Isfand) di Iran dinamai sebagai Pekan Nasional Sumber Daya Alam, di mana hari pertamanya, tanggal 6 Maret adalah Hari Penanaman Pohon Nasional.
Ayatulllah Khamenei menyebut tumbuhan dan ruang hijau sebagai faktor penting dalam kehidupan dan pembangunan peradaban manusia.
"Menanam bibit pohon adalah salah satu keutamaan yang ditekankan dalam syariat Islam," tambahnya.
Rahbar lebih lanjut menyesalkan perusakan hutan oleh oknum yang mencari keuntungan, kebakaran hutan dan mengeringnya danau dan lahan basah serta rusaknya sumber daya alam.
"Peristiwa ini bisa dicegah dan para pejabat yang tidak menjalankan tugasnya harus disalahkan," ujarnya.
Terkait dengan semakin dekatnya Tahun Baru 1400 HS atau Nowruz, Ayatullah Khamenei menuturkan, tahun lalu, selama tahun baru, masyarakat sepenuhnya mengikuti protokol kesehatan dan menghindari bencana besar dari Virus Corona, tetapi tahun ini bahayanya semakin meluas, jadi tahun ini semua orang akan mengikuti protokol kesehatan.
"Apa pun yang diumumkan oleh Satuan Tugas Nasional untuk Menangani Virus Corona harus dilakukan. Jika perjalanan dilarang, orang tidak boleh bepergian, dan saya pasti tidak akan bepergian seperti tahun lalu," tegas Rahbar
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran juga mengungkapkan ketidakpuasan atas meningkatnya biaya hidup dan masalah kesejahteraan masyarakat.
"Situasi ini telah menciptakan kesedihan yang luar biasa pada malam menjelang Nowruz bagi masyarakat," tuturnya.
Ayatullah Khamenei menegaskan, para pejabat harus menyelesaikan masalah terkait mata pencaharian masyarakat dan harga barang-barang yang meningkat.
"Semua masalah ini ada solusinya, dan kami telah berulang kali menyebutkan poin-poin ini dalam beberapa pertemuan," pungkasnya. (RA)