Pada bagian kesembilan Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan tentang bantuan Allah SWT dari tempat yang tidak disangka ketika sedang berjuang melawan musuh.
"Pelajaran pertama yang harus kita perhatikan adalah bahwa rezim taghut dihantam dari suatu tempat yang tidak disangka-sangka. Seperti yang difirmankan Allah dalam al-Quran tentang Yahudi Bani Nadhir, 'فَاَتیٰهُمُ اللهُ مِن حَیثُ لَم یَحتَسِبوا'. Allah menyerang mereka dari tempat yang tidak mereka duga," kata Rahbar dalam ceramahnya.
Ayatullah Khamenei menambahkan, pasukan Angkatan Udara dengan para komandannya yang sangat bergantung (pada Amerika), dan dengan keadaan khusus yang selalu dimiliki pasukan ini pada saat itu - yaitu ikatan yang kuat dengan Amerika, pejabat dan pusat-pusat pelatihan Amerika, dan yang sejenisnya - tiba-tiba memasuki arena untuk mendukung gerakan revolusi pada saat yang paling sensitif.
"Yang pertama pada tanggal 19 Bahman, ketika mereka datang untuk bertemu dengan Imam dan berbaiat. Kemudian mereka berdiri menghadapi bagian lain dari tentara yang menyerang mereka dan kasus-kasus aneh pada hari-hari itu, di mana saya tidak tahu apakah rincian masalah ini telah dicatat di suatu tempat untuk pasukan itu sendiri atau tidak. Jika benar-benar belum dicatat, maka harus dicatat apa yang terjadi di pangkalan Tehran dan serangan yang terjadi terhadap mereka serta pembelaan warga terhadap mereka," jelasnya.
Rahbar menegaskan, ini adalah contoh bagaimana Allah SWT memukul musuh dari tempat yang tidak mereka duga. Ini satu sisi masalah. (RA)