Kalam Hikmah (27): Tipu Daya Setan

Indonesian Radio 25 views
Pada bagian ke-27 Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menjelaskan tentang janji-janji palsu setan dan tipu dayanya yang bisa merusak sistem perhitungan manusia.

"Di sisi lain, setan memberikan janji-janji. Ini adalah ancaman dan dari sisi lain adalah ketamakan. Setan memberikan janji-janji yang menipu," kata Rahbar dalam ceramahnya di hadapan para pejabat dan masyarakat Iran.

Ayatullah Khamenei menambahkan, di sini sebuah ayat al-Quran yang mulia mengatakan:

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا

"Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka." (Surat An Nisa ayat 120).

Ia (setan), lanjut Rahbar, memberi janji dan membangkitkan harapan di hati mereka dan menghidupkannya, serta menjanjikan masa depan yang penuh warna, palsu dan ilusi, seperti fatamorgana di hadapan mata orang-orang Mukmin.

وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا

Tapi semua janji itu hanya tipuan belaka.

"Dari satu sisi adalah ancaman dan dari sisi lainnya adalah ketamakan, seperti perilaku Amerika saat ini dan kekuatan-kekuatan arogan yang selalu memilikinya. Dari satu sisi, mereka mengancam, dan dari sisi lain mereka tamak," paparnya.

Ayatullah Khamenei menjelaskan, ketamakan tidak terbatas pada ketamakan pribadi. Ada pula ketamakan umum: kita akan melakukan ini dan itu, kemudian mereka tidak melakukannya, mereka berbohong. Ini adalah pekerjaan setan.

"Semua perbuatan yang dilakukan setan –menyesatkan, mengancam dan tamak– adalah untuk menonaktifkan sistem perhitungan orang mukmin agar salah dalam perhitungan. Ketika sistem perhitungan gagal, maka pekerjaan pun akan rusak," terangnya.

Rahbar menuturkan, salah perhitungan adalah salah satu bahaya terbesar, yang terkadang mengancam kehidupan manusia, dan terkadang mengancam nasib manusia. Hal ini, lanjutnya, karena kekuatan manusia, daya manusia dan kemampuan manusia, berada di bawah kendali kehendaknya, dan kehendak manusia berada di bawah pengaruh sistem perhitungannya.

"Jika sistem perhitungannya tidak bekerja dengan baik, kehendak manusia akan mengambil keputusan dan berjalan ke arah yang salah. Pada waktu itu, kekuatan manusia, dan semua kemampuan manusia digunakan mengarah pada kesalahan ini. Inilah yang perlu kalian waspadai," pungkasnya. (RA)

Add Comments