Para menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara pada akhir pembicaraan dua hari di Indonesia pada hari Sabtu (04/02/2023) mendesak junta Myanmar untuk menerapkan rencana perdamaian lima poin yang disepakati dua tahun lalu demi menciptakan jalan untuk mengakhiri krisis politik negara itu.
Perekonomian terbesar di Asia Tenggara -- adalah ketua dari 10 anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk tahun 2023 dan akan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan para pemimpin blok itu akhir tahun ini.
Namun pertemuan tingkat menteri di Jakarta itu dibayangi oleh situasi di Myanmar yang bergolak sejak tentara merebut kekuasaan pada Februari 2021.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, Jakarta mengusulkan rencana implementasi kepada anggota ASEAN untuk "konsensus lima poin" yang disepakati dengan junta pada April 2021 yang menyerukan diakhirinya kekerasan dan dialog antara militer dan pemberontak.
"Dukungan luas diterima dari semua negara anggota untuk rencana ini," katanya kepada wartawan di akhir pembicaraan, tanpa memberikan rincian kapan dan bagaimana mereka berharap kesepakatan itu akan dilaksanakan.