Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, kami menentang perang dan tidak akan mengizinkan pihak mana pun untuk mencampuri urusan dalam negeri Iran
"Kami tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk melindungi kepentingan nasional, kemerdekaan dan integritas negara, dan kami juga tidak akan membiarkan negara mana pun untuk mengeksploitasi atau ikut campur dalam urusan internal Republik Islam Iran," kata Khatibzadeh dalam pidatonya di Konferensi Tahunan ke-15 Mahasiswa dan Dosen Iran di Luar Negeri, Mashhad, Sabtu (12/3/2022).
Menurutnya, perlawanan adalah definisi terpenting bagi Republik Islam Iran. Dia menjelaskan, saat ini, Iran berada pada titik penting dalam sejarah. Kami mempunyai negara yang memiliki posisi, kekuatan, dan kapasitas tinggi, dan Barat berusaha mengurangi kekayaan dan orang-orang intelektual Iran.
"Kebijakan luar negeri pada era baru bergerak berdasarkan pada resistensi dan ketahanan, dan kami di badan diplomatik tidak mengizinkan siapa pun untuk mengambil keputusan untuk kami, dan untungnya, selama bertahun-tahun, kita telah mampu mencapai kekuatan dengan mengandalkan kekuatan ilmiah negara kita," jelasnya.
Jubir Kemlu Iran menuturkan, di bidang sains di dunia, kita hanya tertinggal dalam beberapa bidang, tetapi pada sebagian besar komponen ilmiah, kita berada di satu level dengan sebagian besar negara, bahkan terkadang kita telah mampu menghasilkan sains.
"Para mahasiswa, terutama di luar negeri, adalah bagian dari kekuatan kami, dan kami menjaga kekuatan yang Anda ciptakan. Mahasiswa, khususnya para elite negara kita, baik yang belajar (kuliah) di Iran maupun mahasiswa yang berada di luar negeri, keberhasilan mereka di berbagai bidang keilmuan dianggap sebagai kekuatan Iran," tuturnya.
Ketika menyinggung perang Rusia dan Ukraina, Khatibzadeh mengatakan, sistem internasional berubah dan terkelupas, terutama setelah runtuhnya Uni Soviet, dan dasar untuk perang Rusia dan Ukraina hari ini telah disiapkan selama tiga dekade lalu, tetapi tembakan (pecahnya) perang baru dilakukan. Kebijakan Republik Islam Iran dalam hal ini independen dan berdasarkan kebijakan luar negeri karena kita menentang perang dan ditelannya dunia oleh Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). (RA)