20 tahun telah berlalu sejak serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat.
Serangan tersebut merenggut hampir 3.000 nyawa di AS. Namun warisan 9/11 terus membayangi hubungan antara Arab Saudi dan AS.
15 dari 19 pembajak adalah warga negara Saudi. Dalangnya, Osama bin Laden, adalah anggota keluarga berpengaruh di Saudi.
Keluarga korban sekarang menuntut pemerintah untuk membuka lebih banyak informasi tentang serangan tersebut.
Mereka percaya informasi tersebut menghubungkan Arab Saudi dengan serangan tersebut.
Keluarga ingin tahu apakah FBI berbohong atau menghancurkan bukti.
Presiden Biden telah menandatangani perintah eksekutif atas masalah ini. Perintah tersebut dapat mengakibatkan deklasifikasi dokumen.
Hal ini membutuhkan Jaksa Agung untuk membuat dokumen publik selama enam bulan ke depan.
Pemerintah AS berturut-turut telah menolak untuk merilis dokumen rahasia.
Beberapa anggota parlemen AS telah menyerukan pengungkapan 28 halaman penting dari penyelidikan 9/11. Halaman-halaman itu diambil dari penyelidikan Kongres 2002.